Sulap Kampung Arab Jadi Wisata Baru di Pontianak
Wali Kota Edi Kamtono : Semua Kawasan Berpotensi Jika Ditata Semenarik dan Sekreatif Mungkin
PONTIANAK - Riuh rendah suara tawa anak-anak tengah bermain kano di parit Gang Ikhwan Kampung Arab Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur. Mereka asyik bercengkrama sambil mengayuh dayung. Parit yang dulunya kurang terawat, kini tertata rapi. Penataan kawasan ini merupakan bagian dari program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) melalui Balai Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasinya kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Corak Insang Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur. "Hasilnya dapat kita lihat sendiri dengan perubahan yang cukup signifikan dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan sebagai wisata baru di Kota Pontianak," ujarnya usai meresmikan Kampung Tua yang berlokasi di Kampung Arab, Sabtu (5/12/2020).
Ia menambahkan, program serupa tidak hanya difokuskan di kawasan tersebut, akan tetapi diperluas pada kawasan lainnya yang dinilai perlu dilakukan penataan. Penataan itu tetap mempertahankan ciri khas awal berdirinya Kota Pontianak. "Bangunan-bangunan yang sudah berusia ratusan tahun juga akan dipertahankan menjadi kawasan yang lebih nyaman," katanya.
Pihaknya akan menggali potensi-potensi untuk pengembangan secara berkelanjutan. Pengembangan tersebut tidak hanya ditujukan pada satu kluster parsial saja, tetapi ada beberapa kluster yang terhubung oleh jalan dan parit. "Semua memiliki potensi wisata jika dibuat semenarik dan sekreatif mungkin, masyarakat sekitar pun bisa merasakan manfaatnya dan orang akan tertarik untuk berkunjung," ungkap Edi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah memetakan kawasan dan bangunan mana yang akan direstorasi supaya berdiri kembali dengan bentuk dan material yang sama. Tidak hanya itu, pihaknya juga mempersiapkan program bedah rumah, penataan lingkungan yang merupakan bagian dari Program Kotaku. "Hal itu juga sebagai upaya Pemkot Pontianak dalam menghilangkan kawasan kumuh," sebutnya.
Edi memaparkan, Pemkot Pontianak telah melaksanakan berbagai program pembangunan. Di tahun 2020 ini, pihaknya sudah membangun 550 jalan lingkungan dan 269 drainase lingkungan, rehab rumah tidak layak huni sebanyak 114 unit yang bersumber dari APBD dan 745 unit dari APBN. Kemudian PDAM Kota Pontianak juga telah memasang 2.492 unit sambungan bagi rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). "Ditambah lagi dengan kegiatan oleh Dinas PUPR untuk perbaikan jalan dan drainase, Dinas Lingkungan Hidup untuk pengelolaan persampahan," paparnya.
Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalbar I, Syarif Abdullah Alkadrie menyambut baik adanya program penataan kawasan kumuh melalui program Kotaku. Kawasan yang sebelumnya kumuh dan kurang sedap dipandang mata, dengan adanya penataan ini menjadikan kawasan yang lebih tertata rapi. "Selain itu juga bisa menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar, mungkin bisa dengan menyewakan kano, berjualan makanan dan minuman dan lainnya," tuturnya.
Selaku anggota DPR RI, dirinya akan memperjuangkan program Kotaku dan lainnya semaksimal mungkin karena manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Ia akan meminta kepada Kementerian PUPR RI untuk mengalokasikan lebih banyak lagi program penataan kawasan kumuh. "Karena memang selama saya berkunjung ke daerah-daerah kawasan kumuh memang masih banyak," imbuhnya.
Ia mendukung program Kotaku karena program ini bersentuhan langsung dengan masyarakat yang dikelola BKM. Dengan demikian masyarakat ikut dilibatkan langsung dalam pembangunan. "Pasalnya hakikat dari pembangunan yakni bagaimana masyarakat ikut membangun bersama sehingga bisa memupuk rasa gotong royong," pungkasnya. (prokopim)